Ekstase Bus

Ekstase Bus

Seorang artis kampung menyanyikan lagu diiringi irama gendang bertalu-talu, suara orgen memainkan ornamen musik khas melayu, lenggak-lenggok penyanyi dengan  tampilan  cukup menggoda memanjakan mata penonton. Dengan celana sepanjang 20 cm dan baju ala kadarnya penyanyi itu semakin menggoda penonton, racikan musik khas orang-orang melayu semakin hebat dengan tambahan efek suara dan asap yang dipadukan dengan kerlap-kerlip lampu panggung. Goyangan demi goyangan dipraktikan oleh penyanyi itu, mononjolkan seluruh bagian tubuh yang dimilikinya, meskipun tubuhnya tidak sebagus artis kota, namun dia tetap asyik di bawah balutan mata penonton. Kucuran keringat semakin memaksa andrenalin penonton membuncah. Continue reading “Ekstase Bus”

Sekedar Cinta

Sekedar Cinta

(tulisan ringan ini muncul begitu saja ketika melihat teman yang sedang dimabuk cinta, hehehe)

Mabuk Cinta, itulah istilah  tepat untuk menggambarkan seseorang yang tiba-tiba terbuai dan terpesona dengan cinta sehingga mengabaikan segalanya, baik itu norma, kebiasaan, impian dsb. Semua yang sudah tertata di dalam ritme kehidupannya menjadi buyar dan tidak terstruktur. Sebab cinta mempunyai pengaruh yang sangat besar. Banyak kejadian yang menunjukan kekonyolan, keberanian dan kebodohan disebabkan oleh cinta. Saking banyaknya sampai   tidak cukup huruf untuk menguraikannya.  Yang pasti,   dengan cinta seorang rela melakukan hal-hal diluar jangkauan nalar bahkan sampai ketitik ekstrim sekalipun. Perasaan yang sangat kuat begitu bergelora dan bergejolak ketika orang sudah memasuki fase cinta, keinginan untuk berbuat lebih dan lebih tentu bukan hal mudah untuk dihadapi. Semakin orang mengikuti kata cinta nya maka semakin hal itu menguat dalam dirinya. Penguatan ini terjadi dengan sistematis dan simultan hingga melumpuhkan daya nalar. Maka terkadang orang mengatakan “Cinta itu tidak ada logika”. Continue reading “Sekedar Cinta”